hay reader... gimana kabarnya hari yang cerah ini? udah siap2 belum tuk lewati hari2 cerah ini,,, baju cantik, perhiasan atau sedikit aksesoris sudah siap kan? kalian tau g dr mana brang-barang yang skarang kalian pakai? mau tahu? baca yaaa,,, smoga bermanfaat....
Zaman logam
adalah zaman dimana manusia sudah mengenal
teknologi pertukangan secara sederhana. Pada masa ini manusia mulai mengenal logam perunggu dan besi.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempat dan keahlian khusus. Tempat untuk
mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakan
pertukangan logam disebut undagi. Maka zaman logam disebut juga zaman
perundagian.
Di Indonesia logam yang digunakan adalah perunggu
dan besi. Maka muncul daerah-daerah produsen barang, yang kemudian ditukarkan
dengan barang kebutuhan lain, sehingga terjadilah barter. Kebutuhan barang makin
meningkat memunculkan daerah konsumen, sehingga terjadilah perdagangan antar
daerah. Kebudayaan zaman logam terus berkembang hingga munculnya
kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Di samping alat – alat yang terbuat dari batu,
juga ditemukan alat – alat yang terbuat dari tulang dan tanduk. Kedua jenis
alat ini termasuk dalam hasil kebudayaan Toale. Kebudayaan Toale berdiri pada
zaman mesolithikum. Kebudayaan ini mendapat pengaruh kuat dari unsur
‘microlith’ sehingga menghasilkan alat – alat yang berukuran kecil dan terbuat
dari batu yang mirip dengan ‘batu api’ di Eropa. Di
samping itu, ditemukan alat – alat yang terbuat dari tulang dan kerang. Alat –
alat ini sebagian besar merupakan alat berburu atau yang dipergunakan para
nelayan.
Di samping kebudayaan material, masyarakat pra
aksara telah memiliki atau menghasilkan kebudayaan rohani. Kebudayaan rohani
mulai muncul dalam kehidupan manusia, ketika mereka mulai mengenal sistem
kepercayaan. Sistem kepercayaan telah muncul sejak masa kehidupan berburu dan
mengumpulkan makanan. Kuburan merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat telah
memiliki anggapan tertentu dan memberikan penghormatan kepada orang telah
meninggal. Masyarakat percaya bahwa orang yang meninggal, rohnya akan tetap
hidup dan pergi ke suatu tempat yang tinggi. Bahkan, jika orang itu berilmu
atau berpengaruh dapat memberikan perlindungan atau nasihat kepada mereka yang
mengalami kesulitan.
Sistem
kepercayaan masyarakat terus berkembang. Penghormatan kepada roh nenek moyang
dapat dilihat pada peninggalan – peninggalan berupa tugu batu seperti pada
zaman megalitikum. Peninggalan megalitikum lebih banyak ditemukan pada tempat –
tempat yang tinggi. Hal itu sesuai dengan kepercayaan bahwa roh nenek moyang
bertempat tinggal pada tempat yang lebih tinggi.
Terdapat
pembagian pada zaman logam berdasarkan dengan jenis logam yang digunakanyaitu :
zaman perunggu, besi dan tembaga.
Zaman Perunggu
Zaman Perunggu (bahasa Inggris: "Bronze
Age") adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang ditandai dengan penggunaan
teknik melebur tembaga dari hasil bumi
dan membuat perunggu. Secara urut, zaman ini berada di
antara Zaman Batu dan Zaman Besi. Zaman Perunggu adalah bagian dari sistem
tiga zaman untuk masyarakat prasejarah dan terjadi setelah Zaman Neolitikum di beberapa wilayah di dunia. Di
sebagian besar Afrika subsahara,
Zaman Neolitikum langsung diikuti Zaman Besi.
Sebagian besar perkakas perunggu yang tersisa adalah alat atau senjata, meskipun ada beberapa artefak ritual yang tersisa.
Waktu dimulainya Zaman Perunggu berbeda-beda pada
setiap kebudayaan, bergantung pada perkembangan sejarah tulisan pertama.
Berdasarkan bukti arkeologis, budaya di Mesir
(hieroglif Mesir), Timur Dekat (kuneiform), dan Mediterania menggunakan sistem penulisan yang masih bertahan.
Sejarah Zaman Perunggu
Zaman Perunggu - Muséum de Toulouse
Sekitar 8.000 tahun lalu manusia menemukan cara
mengolah logam. Mula-mula orang membuat barang dari tembaga dan emas yang
ditempa dengan batu keras. Tapi lambat laun perajin belajar mengolah logam
dengan cara
memanaskannya sampai cair. Lalu logam cair itu dituang ke cetakan. Keunggulan
logam adalah bisa dibuat menjadi bentuk yang rumit, seperti perkakas dan
senjata. Jika patah, logam bisa dicairkan dan dibentuk lagi. Perunggu
diperkirakan ditemukan orang pertama kali secara tak sengaja ketika
mencampurkan sedikit timah dengan tembaga. Perunggu lalu diketahui lebih keras
dan lebih tahan lama dibandingkan dengan logam lain serta bisa dibuat tajam.
Zaman perunggu dimulai ketika rakyat di desa dan di tempat kerja mulai memakai
perunggu. Salah satu daerah pertama yang membuat perunggu adalah Sumeria di Mesopotamia, tempat kota pertama dibangun.
Tulisan dan Roda
Tulisan paku (kuneiform), bentuk
tulisan paling awal, muncul pada zaman perunggu. Tulisan paku direkacipta orang
Sumeria, yang juga merekacipta roda pertama. Roda dipakai untuk gerobak, kereta
perang, dan perkakas pembuatan tembikar. Kereta perang ialah lambang kota Ur.
Kuda
Tenaga kuda mulai banyak dipakai di akhir Zaman Perunggu.
Kereta perang bangsawan biasanya dihiasi perunggu. Hiasan ada yang berpola
enamel merah dan pernah ditemukan di Norfolk, Inggris.
Sumeria
Meski kering, dataran Sumeria subur. Petani menggali
parit dari kanal guna mengontrol air dari sungai dan mengairi tanah. Petani
bisa mendapat panen besar dan terkadang sampai dua kali setahun.
Pembuatan Batu Bata
Seperti banyak daerah Timur Tengah di Zaman Perunggu, di Sumeria
tak ada batu dan kayu pun hanya sedikit. Bangunan besar terbuat dari batu bata.
Orang Sumeria membuta batu bata dari campuran lumpur dan jerami. Setelah
dicetak, batu bata dijemur di panas matahari.
Pertanian dan Perikanan
Orang Sumeria membuat perahu dan kandang dari gelagah.
Gelagah didapat dari tepi sungai. Orang Sumeria tunduk pada dewa dan penguasa,
yakni wakil dewa di Bumi. Mereka taat membayar pajak kepada penguasa.
Sejarah Zaman Perunggu
- 6000 SM – Masyarakat kuno memanfaatkan tembaga. Beberapa benda kecil dari perunggu dibuat di Timur Tengah.
- 5500 SM – Sistem irigasi pertama kali muncul di Mesopotamia
- 4500 SM – Bajak dipakai pertama kali di Mesopotamia. Layar mulai pada perahu di Sungai Tigris dan Sungai Efrat.
- 3500 SM – Perkotaan pertama dibangun di Mesopotamia. Di sini orang mulai menggunakan perunggu. Mulailah zaman perunggu di Timur Tengah.
- 3500 SM – Tulisan gambar muncul di Mesopotamia.
- 2800 SM – Di lembah Sungai Indus timbul kebudayaan zaman perunggu, suatu peradaban India yang bertumpu pada pertanian.
- 2500 SM – Penggunaan perunggu menyebar ke Eropa.
- 2100 SM – Kota Ur di Sumeria mencapai puncak kejayaannya.
- Sekitar 1600 SM – Zaman perunggu mulai di Cina. Bejana untuk upacara terbuat dari perunggu.
- Sekitar 1200 SM – Kerajaan Asiria berdiri.
- 1000 SM – Besi menggantikan perunggu sebagai logam utama.[1]
- Zaman tembaga
- Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga
Zaman Besi adalah periode akhir dari
tiga zaman yang mengklasifikasikan masa prasejarah manusia.
Zaman Besi dimulai pada sekitar abad
ke-12 SM di Timur Dekat, India, dan Yunani; abad ke-8 SM di sebagian besar
Eropa; dan abad ke-6 SM di Eropa Utara.
Zaman Besi berakhir pada abad ke-4
atau abad ke-5 SM di sebagian besar dunia, tetapi hingga akhir tahun 500 M di
Eropa Utara.
Seperti namanya, Zaman Besi mengacu
pada periode ketika manusia berhasil mengolah besi menjadi berbagai perkakas.
Sebagai contoh, pedang yang terbuat
dari besi akan mudah mematahkan pedang yang terbuat dari perunggu sehingga
membuat peradaban yang menguasai peleburan besi menjadi lebih unggul.
Produksi sistematis besi pertama dimulai
di Anatolia, Turki, dan menyebar baik ke Timur dan Barat secara bersamaan.
Anatolia merupakan pusat Kekaisaran
Hittite, yang menggunakan senjata besi untuk menaklukkan sebagian besar wilayah
Timur Dekat.
Sistem penulisan Hittite didasarkan
pada huruf paku, seperti budaya Babilonia, serta menggunakan bahasa Indo-Eropa
awal.
Pada Zaman Besi, pertanian dan
peternakan sudah berkembang. Masyarakat sudah mulai membudidayakan berbagai
macam tanaman sekaligus hewan ternak.
Alih-alih berbasis pada suku-suku
kecil, kerajaan sudah mulai terbentuk pada zaman ini yang disertai dengan
berbagai usaha penaklukan.
Sementara mayoritas Asia dan Eropa
sudah memasuki Zaman Besi, bagian dunia lain masih hidup nomaden sebagai
pemburu-pengumpul, termasuk Amerika, sebagian besar Afrika, dan Australia.
Perkakas pada Zaman Besi seperti
pedang dan alat pertanian sebenarnya mirip dengan yang dihasilkan pada Zaman
Perunggu.
Bedanya, produk-produk tersebut
terbuat dari besi sehingga lebih kuat dan tahan lama.[]