Di sebuah
desa kecil di Indonesia hiduplah seorang pemuda bernama Sukri, pemuda sederhana
yang hanya memiliki satu cita-cita dalam relung nya yaitu membahagiakan orang
yang dia cintai. Di tengah hiruk piruk penjajahan belanda dan Jepang, Sukri berusaha
bertahan hidup dan saling menolong antar teman-teman nya. Jiwa patriot yang
tumbuh di jiwa muda Sukri sangatlah besar. Berjuta keinginan dalam hatinya
untuk maju melawan penjajah diluar sana, namun, hal itu dilarang oleh kedua
orang tuanya. Sukri dan adik-adiknya “dioper” ke sana kemari di belahan penjuru
Indonesia untuk menyelamatkan nyawanya. Sampai akhirnya dia di tempatkan di
Bandung untuk menjadi buruh, di sana Sukri bertemu dengan seorang yang berasal
dari Papua bernama Agus. Mereka berteman dekat dan saling berbagi pengalaman.
Sukri menceritakan tentang banyaknya pantai dan jalan kereta di daerah asalnya
sedangkan dia bercerita tentang banyaknya tambang emas di Papua, semua
keluarganya dipaksa menambang emas dan hasilnya di rebut oleh para penjajah. Hasrat
sukri membara, melihat harta-harta Indonesia direbut oleh penjajah seenak
mereka. Dari sanalah sukri bertekad untuk memanfaatkan kekayaan Indonesia demi
kemajuan Indonesia.
Waktu pun
berlalu, setelah jepang di bom atom oleh sekutu dan Indonesia merdeka, rakyat
Indonesia pun mulai mempertahankan idealisme mereka. Sukri ikut bangkit dengan
menyumbang beberapa pemikiran demi membangun kebudayaan dan harta warisan
Indonesia. Sukri pun sudah memiliki seorang Istri yang begitu cantik dan tegas
yang bernama Herni. Kecantikan Herni yang begitu alami serasa kurang sempurna
karena pada saat itu Herni tampil sangat sederhana. Setelah itu Sukri bertemu dengan
teman lamanya, Agus. Dia menawarkan kerja sama yang sangat menguntungkan
diantara mereka berdua. Yaitu tawaran dibukanya sebuah toko perhiasan. Sukri yang
sangat kreatif menghasilkan perhiasan-perhiasan yang cantik pula. Perhiasan pertama
yang ia mampu beli dengan uang hasil kerjanya di berikan nya kepada sang istri
karena hadirnya buah cinta yang pertama dalam janin sang Istri yang kemudian
diberi nama Nani Suryani. Sejak itulah dimulainya karir Sukri. Yang menciptakan
karya-karya indah dari emas murni dan dipersembahkan nya sepenuh cintanya akan
sumber daya alam Indonesia. Toko itu di beri nama BERINGIN, sesuai pancasila ke
3 yang berbunyi persatuan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar