Love gold
Bentuk
sebuah cinta tulus seorang kakek kepada
keluarganya, dia berusaha menghidupi keluarganya dengan apa yang dia miliki dan
dia usahakan untuk melukis sebuah senyum di wajah anak dan cucu-cucunya. Dia
berusaha dengan segenap kekuatannya dengan talenta yang ia miliki dalam
mengukir perhiasan-perhiasan yang indah untuk sedikit memberi kemilau kepada
keluarga besarnya.
Kakekku
atau yang sering kupanggil Opah, bekerja keras sampai akhir hidupnya. Mengukir
dan menjual emas untuk kehidupan keluarga besarnya. Setiap tahun dia takpernah
mengeluh bekerja. Demi cucu-cucunya dia rela bekerja hingga larut malam dalam
menyelesaikan tugasnya, bahkan sampai para pekerja lain sudah pulang dia tetap
berada di gudang kerjanya. Aku memiliki jadwal khusus untuk bertemu opah, dia
selalu memintaku membuatkannya syrup saat jam 6 malam setelah sholat magrib
karena aku adalah cucu pertama yang ia miliki. Opah selalu menguji coba cincin,
kalung dan gelang yang ia buat pada tangan dan leherku. Bahkan bila ada suatu
perhiasan yang aku suka dia tak ragu untuk memberiakan nya padaku. Tapi kadang
aku merasa tidak enak hati pada opah, anak-anak yang seharusnya membantunya
malah acuh tak acuh meminta uang dan perhiasan yang telah dia kerjakan dengan
susah payah dan dengan pengorbanan waktu dan tenaga yang cukup besar. Tapi,
karena cintanya terhadap keluarganya opah bilang padaku “Neng, opah ngelakuin
ini semua untuk kebahagiaan dan kemakmuran keluarga kita. Untuk kebahagiaan
kamu dan yang lainnya…”
Opah
membangun bisnis penjualan emas ini sejak umur mamahku 15 tahun. Dia mencoba
bisnis ini untuk menyekolahkan mamah da nom serta tente-tante ku. Dan sekarang
focus dia menjalani pekerjaan ini adalah aku dan adik-adik ku, itu katanya. Aku
sangat mencintai opah yang sangat cinta, perhatian serta tegas kepad
keluarganya. Opah selalu memberikan ku lebih banyak pengetahuan disbanding
cucu-cucu yang lain karena itu aq menceritakan opah.
by : dini noviani XIIS2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar