Rabu, 29 April 2015

Pergerakan Nasional

Hai semua, ketemu lagi ma aku,, gimana kabarnya?  Kali ini kita akan membahas mengenai pergerakan nasional. Tahu kah kamu, apa pergerakan nasional itu? Guru saya, bila di Tanya mengenai “ingin di zaman apakah kamu tinggal?” pasti ia akan membahas “di zaman pergerakan nasional” kenapa? Karena pada saat itu jiwa para pemuda dan tokoh2 sangat bergelora untuk menimba ilmu dalam memerdekakan Indonesia. Jiwa-jiwa itu berkoar demi Indonesia yang mungkin saat ini kita tak mampu menemukannya lagi… sedihnya,,, kenapa pergekan nasional itu terjadi??? Apa sih factor latar belakangnya ?yaitu ada
Faktor Intern

Munculnya pergerakan nasional di Indonesia (1908), disebabkan oleh dua faktor. Ada faktor dari dalam negeri (internal) dan faktor luar negeri (eksternal). Tetapi faktor dari dalam negeri lebih menentukan dibanding dengan faktor yang timbul dari luar negeri. Fungsi dan peranan faktor luar negeri hanya bersifat mempercepat proses timbulnya pergerakan nasional. Hal ini berarti bahwa sebenarnya tanpa adanya faktor dari luar, pergerakan nasional juga akan muncul, hanya waktunya agak terlambat. Disamping itu, bisa juga dalam bentuk lain:
Adapun faktor atau sebab-sebab dalam negeri (intern) ialah:

Politik Etis yang dicetuskan oleh Van De Venter membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Politik etis yang menyentuh tiga ranah kehidupan, yaitu pembangunan sarana dan prasarana pertanian (irigasi), pembangunan kualitas penduduk (Pendidikan) dan pemerataan penduduk (Emigrasi) membawa sedikit oase di tengah keringnya penjajahan. Dalam hal ini khususnya adalah dalam bidang pendidikan. Pada hakikatny Belanda mendidik warga pribumi bukan bertujuan utama mencerdaskan bangsa Indonesia, melainkan untuk mendapatkan tenaga terdidik dengan gaji yang murah. Pada bidang pendidikan inilah yang kemudian memunculkan cendikiawan atau kaum terpelajar yang mempelopori pergerakan nasional Indonesia.
Penderitaan akibat penjajahan, bangsa Indonesia merasa senasib sepenanggungan, sama-sama dijajah Belanda. Jadi ini reaksi terhadap penjajah. Penderitaan ini pada akhirnya menimbulkan gerakan protes terhadap pemerintah kolonial Belanda, tindakan protes bisa dilakukan dengan cara melalui kekerasan dan mogok kerja. Kesatuan Indonesia dibawah Pax Neerlandica memberi jalan ke arah kesatuan bangsa. Persatuan beberapa daerah dalam kekuasaan Belanda mengakibatkan terjadinya koneksi antar wilayah. Pembangunan komunikasi antara pulau menyebabkan makin mudah dan makin sering bertemunya rakyat dari berbagai kepulauan.
Pembatasan penggunaan atau penyebaran bahasa Belanda dikalangan pribumi di satu pihak, dan penggunaan bahasa Melayu yang dipopulerkan di lain pihak menyebabkan bahasa yang berasal dari sekitar selat Malaka ini menjadi bahasa Indonesia, bahasa ini kemudian menjadi tali pengikat kesatuan bangsa yang ampuh.
Undang-undang desentralisasi 1903, yang diantaranya mengatur pembentukan kotapraja (gemeente atau haminte) dan dewan-dewan kotapraja memperkenalkan rakyat Indonesia akan tata cara demokrasi yang modern. Pergerakan kebangsaan Indonesia dapat juga disebut sebagai reaksi terhadap semangat kedaerahan, yang tidak menguntungkan bagi perjuangan kemerdekaan (semangat kemerdekaan membuat kita terpecah belah dan lemah).

Inspirasi kejayaan Sriwijaya dan Majapahit. Kenangan kejayaan pada masa lalu membawa harapan besar kepada penduduk Indonesia untuk setidaknya mengulang kembali sejarah silam. Sriwijaya menjadi kerajaan maritim yang sangat kuat pada masanya, dan Majapahit mampu menguasai sebagian besar derah nusantara dan daerah-daerah sekitarnya dibawah pimpinan mahapatih Gajah Mada. Masa lalu membawakan inspirasi pada masa saat ini untuk mencoba mengulang kejayaan di masa lalu.
Itulah beberapa faktor intern yang mempengaruhi terjadinya pergerakan nasional. Dimana bangsa Indonesia memulai jalur perjuangan baru dengan melalui cara berorganisasi modern. Yang tidak bisa terlepas dengan munculnya kaum terpelajar baik itu pribumi maupun indo. Organisasi yang pertama muncul yaitu Boedi Oetemo yang kemudian diikuti organisasi-organisasi lainnya. Sifat organisasipun berbeda, ada yang kooperatif dan non kooperatif kepada pemerintah kolonial Belanda.
Lalu, siapakah tokoh yang berperan??? Baiklah di sini saya juga akan memaparkan beberapa tokoh:
1.      Dr . sutomo 

            Kenapa aku menaruh nama beliau pada peringkat pertama? Bukan lain lagi alasannya, karena beliaulah pendiri Budi Utomo yang manakala hari didirikannya diperingatkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. 20 Mei 1908, beliau bersama rekan-rekan lulusan STOVIA mendirikan Budi Utomo, organisasi yang membuat Indonesia menghadapi suatu zaman, yakni pergerakan nasional. Dari organisasi inilah mulai bermunculan organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya. Budi Utomo merangsang rakyat Indonesia agar lepas dari kehidupan terjajah dan menuju kemerdekaan. Setelah mengetahui kekalahan Rusia ditangan Jepang dan penderitaan yang semakin meradang, akhirnya pergerakan nasional pun berkobar di Indonesia. Dr. Sutomo sendiri tidak menetapkan tarif kepada setiap pasiennya, terkadang pasien tersebut mendapatkan pengobatan tanpa biaya. Sulit sekali mencari dokter yang seperti ini di dunia sekarang. Materi menjadi segalanya, bak Tuhan yang disembah. Bahkan terkadang lebih diagungkan daripada Tuhan. Astagfirullah….
2.      KH. Samanhudi

Pedagang Sekaligus Pejuang Lahir di Lawayen, Solo pada 1868, dari keluarga pedagang. Pada 1905, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI), organisasi nasional yang menentang Belanda dan memperjuangkan martabat pedagang pribumi. SDI kemudian berubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada 1912, dan pada konggres tahun 1913, KH Samanhudi terpilih menjadi ketua. Terlibat dalam gejolak politik pasca-kemerdekaan dengan mendirikan organisasi Barisan Pemberontak Indonesia yang melawan Belanda NICA, dan laskar rakyat bernama Gerakan Kesatuan Alap-Alap.
3.      Ki Hajar Dewantara


siapa hayooo,,, Siapa yang tidak kenal tokoh satu ini? Tokoh yang merupakan pelopor pendidikan bagi bangsa Indonesia pada saat zaman penjajahan. Tokoh yang terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini mendirikan perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan kepada kaum pribumi untuk mengecap indahnya bangku pendidikan. Selain itu beliau juga turut serta dalam pendirian Budi Utomo. Hari Kelahirannya, yakni pada tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan. Kenapa gw menempatkan beliau pada tempat kedua? Karena selain menjadi tokoh pergerakan nasional, beliau juga menjadi tokoh pendidikan Indonesia. Tanpa beliau, bangsa kita tidak akan pernah menikmati indahnya masa-masa sekolah dan mengenyam pendidikan
4.      H. Agus Salim,

The Grand Old ManLahir di Sumatera, 8 Oktober 1884 dengan nama Mashudul Haq yang berarti pembela kebenaran. Ayahnya, Angku Sutan Mohammad Salim, adalah seorang kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau. Sepak terjang politiknya cukup meresahkan Belanda sejak ia bergabung di koran Harian Neratja pada 1915, dan masuk organisasi Sarekat Islam. Namanya meroket diera 1946-1950, dan mendapat julukan Orang Tua Besar (The Grand Old Man).
5.      Abdul Muis,


 Sang Pahlawan PenaLahir di Bukit Tinggi, 3 Juli 1883, Abdul Muis adalah pejuang rakyat dengan senjata pena yang tajam menusuk tirani Belanda. Dengan pena pula ia mengobarkan semangat perlawanan dan memperjuangkan kemerdekaan. Menempuh pendidikan dokter di STOVIA, Batavia, ia memutuskan berhenti dan aktif menulis di koran De Express.Ia bergabung dengan Sarekat Islam, sebelum mendirikan Komite Bumiputera bersama tokoh pergerakan nasional lainnya untuk melawan Belanda. Ia juga menulis buku sastra berjudul Salah Asuhan.


6.      Ernest François Eugène Douwes Dekker

 selanjutnya ada douwes Dekker… Tokoh ini masih juga berdarah Indonesia. Namun tidak sepenuhnya. Tetapi keberadaanya bagi Indonesia sangat bermakna. Beliau mendirikan Nationale Indische Partij pada tahun 1912, Nationale Indische Partij merupakan sebuah partai politik. Menilai Budi Utomo terbatas pada bidang kebudayaan saja, maka Douwes Dekker mendirikan sebuah partai politik. Ernest François Eugène Douwes Dekker masih terhitung saudara dengan pengarang buku Max Haveelar, Eduard Douwes Dekker. Douwes Dekker sendiri yang tidak sepenuhnya berdarah Indonesia, namun ia dengan segenap jiwa dan raga berjuang untuk pergerakan nasional Indonesia. National Indische Partij pun aktif dalam berbagai organisasi internasional, seperti Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan, serta Liga Demokrasi Internasional untuk menarik perhatian dunia internasional. Douwes Dekker mencurahkan pikiran dan tenaganya demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 
7.      Dr. Cipto Mangunkusumo

 Beliau merupakan dokter profesional yang cenderung lebih dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional. Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker, beliau mendirikan partai politik Nationale Indische Partij. Pada awalnya Dr. Cipto Mangunkusumo bergerak sebagai dokter pemerintahan dibawah Belanda. Namun karena beberapa tulisannya dalam De Express yang cenderung mengkritik kekejaman pemerintahan Belanda, akhirnya beliau diberhentikan sebagai dokter pemerintahan. Hal tersebut membuat beliau semakin intens melakukan perjuangan. Bayangkan jika kita seperti beliau? Mungkin kita malah akan mengemis-ngemis kembali meminta jabatan dengan gaji layak tersebut kembali. Tapi beliau tidak, dengan sepenuh hati memperjuangkan kemerdekaan bangsaIndonesia.
8.      Soekarno


Sejujurnya bukan tokoh kebangkitan nasional lohh (tapi kenapa dia ku masukan?), beliau berjasa besar dalam kebangkitan nasional Indonesia. Kebangkitan nasional bukan saja pada masa berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional, namun hingga saat ini juga. Soekarno berjasa besar bagi bangsa Indonesia. Perjuangannya menjelang detik-detik proklamasi tidak dapat dilupakan. Aktif dalam organisasi PUTRA yang berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia pun tidak dapat dilupakan. Walaupun setelah kemerdekaan, pada masa demokrasi terpimpin ia bertindak bagaikan diktator, semua jasanya tak dapat dilupa. Pada saat agresi militer I ketika Indonesia terdesak, beliau memerintahkan Syafrudin Prawiranegara untuk melanjutkan perjuangan Indonesia dengan mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia. Walaupun dengan risiko ditangkap oleh Belanda karena kondisi Yogyakarta pada saat itu masih sangat rawan. Inilah semangat perjuangan yang harus dimiliki segenap bangsa.
9.      Mohammad Hatta

 Beliau turut aktif dalam beberapa organisasi pergerakan. Beberapa kali ditangkap oleh Belanda tidak memupuskan semangat perjuangannya. Beberapa organisasi seperti Indische Vereeniging dan Club Pendidikan Nasional Indonesia pernah ia geluti. Perannya sebagai Bapak Proklamator menjadi faktor utama yang membuat dirinya dikenal oleh khalayak ramai. Pada sidang BPUPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan Indonesia, beliau diangkat menjadi wakil presiden Republik Indonesia dan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia
10.  Soeharto

 Sepertinya banyak yang tidak setuju dengan pendapatku yang satu ini. Tapi menurutku  berbagai jasanya berhasil membuat Indonesia mempertahankan kemerdekannya dan maju sehingga bisa dikenal oleh dunia. Serangan Oemoem dan penumpasan PKI tak lepas dari kinerja beliau. Beberapa program yang dilancarkan semasa beliau menjabat sebagai presiden pun mampu mengangkat nama Indonesia di dunia Internasional. Indonesia mengalami kebangkitan pada masa-masa kejayaan tersebut. Kurs Rupiah terhadap mata uang asing pun tak seperti sekarang ini yang terus melambung. Kesejahteraan pun bisa dilihat, walaupun lama kelamaan Indonesia mengalami kemeresotonnya juga. Dan beliau terpaksa mundur dari jabatan presiden yang telah dijabat selama 30 tahun lebih. Namun, jasa beliau bagi Indonesia tak akan boleh dilupakan.
11.   Amien Rais

Entah kenapa aku tersihir oleh pesona tokoh nasional yang satu ini. Dalam pandanganku, beliau pun berjasa besar dalam kebangkitan nasional Indonesia. Tokoh Muhamaddiyah dan Partai Amanat Nasional ini menjadi tokoh reformasi paling dikenang. Beliau mendukung gerakan pemuda Indonesia untuk mencapai reformasi yang diimpikan. Walaupun setelah 10 tahun reformasi pun tidak memperlihatkan peningkatan yang berarti. Komentar-komentar beliau yang lugas, tegas, dan begitu mengena serta bermakna menanamkan rasa perjuangan tinggi dalam diri gw. Semangat perjuangan berkobar di dalam dada.
12.  BJ Habibie

 Walaupun dirinya hanya menduduki bangku presiden tak lama, tapi ada sesuatu yang membuat beliau menjadi seorang tokoh kebangkitan Nasional. Pemerintahannya diisi dengan demo hampir setiap hari karena kepemimpinannya dianggap meneruskan Orde Baru. Tetapi beliau merupakan jenius teknologi Indonesia. Indonesia tidak memiliki anak bangsa seperti ini lagi seperti Habibie. Akan sulit untuk mencari jenius seperti beliau dalam beberapa waktu ini. Pemikiran cemerlangnya menyumbangkan berbagai macam keuntungan bagi Indonesia. Pada saat tersebut, kita membuktikan bahwa anak Indonesia bisa juga mengalahkan pemikiran-pemikiran orang jenius yang terdapat di dunia ini.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar